Kamis, 21 Februari 2013

Kesan Haurseah (KKNM Unpad 2013)


            Saya selama bulan Januari – Februari ini mengikuti program wajib KKNM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) Unpad. Bersama teman-teman saya, baik teman yang sudah kenal sebelumnya maupun teman-teman baru mendapat lokasi KKN di desa Haurseah, kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Kami berangkat tanggal 15 Januari 2013 dari kampus Unpad Jatinangor. Setelah sekitar empat jam naik bus kami sampai di gerbang kecamatan, rupanya jalan menuju desa Haurseah masih sempit sehingga kami harus menyewa mobil pick up untuk dapat sampai di rumah tempat kami bakal tinggal sebulan ke depan. Rumah tempat kami tinggal adalah rumah milik warga desa, Pak Kirnan beserta istri dan anaknya yang tinggal di rumah tersebut namun selama kami menumpang, keluarga Pak Kirnan tinggal di rumah sebelah rumah kami. Rumah yang kami tempati sudah cukup modern, memiliki tiga kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, dan ruang tengah yang luas. Walaupu rumah yang kami tempati cukup nyaman namun ada saja masalah bagi kami yang tidak biasa tinggal di desa, terutama masalah air dan sinyal untuk telepon seluler. Hari-hari pertama di desa Haurseah saya gunakan untuk mengenal desa dan warganya, seperti apa desa Haurseah? Bagaimana kehidupan dan kebiasaan warganya? Apa saja potensi desa? Serta membayangkan bagaimana jika saya menjadi penduduk desa Haurseah.

            Desa Haurseah terletak di kaki gunung Ceremai sehingga suhu udara di desa Haurseah dingin dengan kabut tebal yang sering menyelimuti desa. Pemandangan di desa ini sungguh indah, bukit-bukit yang berjejer, sawah milik warga yang membentang, serta karena terletak di ketinggian dapat terlihat pemandangan sebagian kabupaten Majalengka dari desa Haurseah. Selain alam yang indah, warga desa Haurseah ramah-ramah, hal yang membuat saya betah di desa ini. Kegiatan kami seperti mengunjungi balai desa, masjid, lokasi industri desa, maupun ke sekolah-sekolah membuat saya senang berada di desa ini. Namun, di balik segala keindahannya tentu ada yang menjadi masalah di desa Haurseah, sejauh yang saya lihat, salah satuya adalah masalah kebersihan. Kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya masih kurang bagi warga Desa Haurseah, ditambah lagi dengan minimnya tempat sampah, baik umum maupun di rumah-rumah. Warga desa Haurseah sebenarnya ingin agar desanya bersih namun mereka bingung harus melakukan apa. Dari situlah saya berpikir apabila saya bagian dari warga, saya ingin mengajak warga untuk lebih sadar akan kebersihan lingkungan dimulai dari hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya. Selain masalah kebersihan, ekonomi juga menjadi masalah di desa Haurseah, meski sepintas warga hidup berkecukupan dan nyaman, warga masih merasa pendapatan mereka kurang jika dibandingkan dengan hasil produksi mereka, warga desa Haurseah masih mengharapkan bantuan pemerintah. Untuk memecahkan masalah ini haruslah terlebih dahulu deteliti lebih lanjut sumber permasalahannya. Sebenarnya warga desa Haurseah telah nyaman dengan kehidupannya berdasarkan kearifan lokal setempat, akan tetapi nilai-nilai kearifan tersebut mulai bergeser kedudukannya, baik secara positif seperti mengenai keagamaan juga secara negatif di mana warga Haurseah menjadi lebih konsumtif akibat arus globalisasi.

            Saya dan teman-teman kelompok KKN desa Haurseah banyak belajar dari desa Haurseah. Kehidupan keagamaan di desa Haurseah sangat kuat, terdapat 6 masjid dan beberapa mushalla di lingkungan desa, mengingat luas wilayah yang tidak terlalu besar maka tidak heran jika desa Haurseah dikenal sebagai desa santri terlebih lagi hampir tiap masjid mendirikan pesantren tersendiri. Hal ini mengingatkan saya pentingnya kehidupan beragama dalam kehidupan. Hal lain yang saya dapatkan adalah kebersamaan warga yang tinggi, terutama di kalangan pemuda. Hal-hal kecil seperti olahraga dan kegiatan sehari-hari rupanya dapat memacu sportivitas dan kekeluargaan. Banyak hal baru yang saya saksikan di desa Haurseah yang saya harapkan dapat mengubah cara berpikir saya menjadi lebih baik setelah kegiatan KKN ini. Terima kasih desa Haurseah!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar